HACKER KELAS TERI ASAL SURABAYA TERTANGKAP - para peretas asal Surabaya sejumlah 3 orang tertangkap saat setelah mereka sudah meretas ribuan situs web dan sistem teknologi informasi di 44 negara.
Mereka merupakan mahasiswa asal Surabaya dengan Usia rata rata masih 21 tahun tergabung dalam 1 komunitas yang di namakan dengan Surabaya Black Hat (SBH).
AKBP Roberto Pasaribu seorang Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya mengatakan bahwa para tersangka yang berinisial NA, KPS, ATP bersama komplotan yang lainnya di duga telah meretas sekitar 3.000 sistem keamanan teknologi informasi dan situs web dari tahun 2017 silam.
sistem elektronik pemerintahan di Los Angeles Amerika Serikat merupakan salah satu korban dari ketiga orang peretas ini. mereka tergabung dalam komunitas Surabaya Black Hat (SBH) diduga sekitar 6 orang dan ketiga orang lagi akan di interogasi kembali.
Biro Investigasi Federal Amerika Serikat alias FBI bahkan ikut andil dalam melakukan penangkapan terhadapat 3 Hacker ini.
Pihak kepolisian mengungkapkan setelah menerima informasi dari lembaga bentukan FBI, IC3 (Internet Crime Complaint Center) di New York, Amerika Serikat. Isinya sangat jelas terdata puluhan sistem di berbagai negara rusak dan setelah di telusuri hingga tuntas ternyata dari ketiga pelaku ini menggunakan IP Address yang berada di Indonesia tepatnya di kota Surabaya.
Baca Juga : Jenis-jenis permainan judi online
kebanyakan situs yang di retas dari ketiga orang ini adalah situs yang bergerak di bidang bisnis (Private Business) dan situs pemerintah yang terdeteksi baru satu, The City Of Los Angeles. Sistem elektroniknya bukan situs yang di retas ya Imbuh dari AKBP Roberto.
Dari aksinya itu AKBP Roberto juga mengatakan bahwa para Hacker asal Surabaya ini mendapatkan keuntungan hingga Rp 200 Juta dalam 1 tahun.
Berdasarkan penyelidikan dari 3.000 sistem teknologi informasi dan situs web yang telah diretas hanya sekitar setengahnya yang memberikan kepada mereka tebusan sesuai dengan yang di minta oleh ketiga tersangka ini.
untuk melakukan transaksi para pelaku peretas sistem keamanan teknologi informasi ini menggunakan rekening Bitcoin dan Paypal.
Mereka bukan lah Hacker papan atas sebab dari teknik yang mereka gunakan masih sangat mudah untuk di lacak oleh polisi karena tidak bisa menyembunyikan IP Adress. komunitas Hacker (SBH) ini melancarkan aksinya dengan menggunakan metode SQL Injection untuk merusak database. Teknik ini sangat awam sekali sebab tool yang mereka gunakan merupakan tool yang sudah banyak tersebar di Internet dan gratis pula!
Hacker yang menggunakan tool gratisan ini biasanya sering disebut dengan script kiddies (anak baru gede) yang punya ketrampilan pemrograman dan meretas demi kesenangan atau pengakuan saja.
Indonesia adalah negara nomor 4 sebagai pengakses internet terbesar di dunia. seandainya 4 - 10% dari pengakses itu adalah Hacker berarti ada sekitar 7-10 juta peretas di Indonesia.
Penangkapan dilakukan di Surabaya pada hari minggu tanggal 11 Maret 2018 lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar